Saddle Café adalah liputan karya Leonardo Edward, Gabriell Valentino, dan Vania yang dibuat untuk
memenuhi tugas dalam pelatihan Video Jurnalistik yang diadakan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya bekerja sama dengan Ring
Fokus klub jurnalistik televisi.
Sebelum karya ini dibuat, mereka diminta mengajukan dua buah topik
yang harus mereka siapkan dengan baik. Topik pertama adalah topik utama yang
akan diliput. Sedangkan topik kedua adalah topik cadagan jika yang pertama
gagal diliput. Sejak awal tiap tim harus merumuskan alasan pemilihan topik
hingga menyiapkan nara sumber.
Di sana-sini memang masih banyak kekurangan. Misalnya
gambar-gambar yang belum memenuhi unsur komposisi gambar video yang baik,
editing yang masih jumping, gambar yang kurang variatif, serta gambar yang
shaky atau banyak goyang.
Liputan Saddle Café kami, Ring Fokus dan AJI Surabaya, anggap cukup
memenuhi unsur jurnalistik dalam liputan kuliner. Reporter yang melakukan PTC
tidak serta merta memuji enaknya hidangan, tapi mengulas cita rasa kuliner yang
sudah dipesan. Untuk sekadar bilang enak, siapapun bisa. Tapi tidak semua
reporter mampu menyampaikan dengan baik rasa apa saja yang ada di dalam sebuah
hidangan.
Butuh kepekaan, kecermatan, bahkan pengendalian diri seorang reporter
kuliner dalam melaporkan liputannya. Dia harus mampu mebedakan tiap rasa dan
mengendalikan diri untuk tidak buru-buru bilang enak. Karena enak atau tidak
adalah relatif. Tapi rasa jeruk, kacang, madu, atau pare adalah umum.
Pelatihan diadakan di kampus FIKOM UKWMS pada 1, 8, dan 15 Maret
2018. Pelatihan diikuti 27 peserta yang terbagi dalam 9 kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar