Sabtu, 25 Agustus 2012

Macam Berita TV

Package / Paket

•    Format berita yang leadnya dibacakan anchor, tubuh berita diisi dengan sulih suara (dubbing). Dalam isi berita diberi kutipan nara sumber berupa SOT.
•    Gambar harus disertai suara atmosfer untuk membuktikan kebenaran fakta
•    Bisa dilengkapi dengan on cam
•    Ketentuan: data lengkap, gambar menarik/ dramatis, ada atmosfer suara
•    Durasi 2 – 2,5 menit


Reader

•    Ringkasan berita singkat tanpa gambar
•    Berita dibacakan oleh anchor. Bentuknya lead dan isi berita.
•    Berita ini adalah susulan setelah deadline berakhir.
•    Ketentuan: gambar belum tersedia, peristiwa terjadi menjelang atau saat program berita berlangsung
•    Durasi 30 detik


Voice Over

•    Seluruh berita termasuk lead dan isi, dibacakan oleh anchor. Waktu berita dibacakan, gambar menyertai berita dengan runtutan isi berita yang dibacakan. Atmosfer bisa dihilangkan atau dimunculkan sesuai kebutuhan
•    Ketentuan: gambar sudah tersedia, data masih terbatas dan kurang mendalam
•    Durasi 30 detik – 1 menit


Sound On Tape

•    Format ini hanya berisi lead saja yang dibacakan oelh anchor. Isi berita hanya wawancara narasumber.
•    Ketentuan: statemen narasumber lebih penting dikemukakan daripada disusun dalam bentuk narasi. Karena jika dibuat dlm format lain, pernyataan narasumber menjadi tidak utuh dan menarik
•    Statemen bisa lebih dari 1 orang. Baik saling mendukung atau saling bertentangan
•    Berita ini bisa menjadi pelengkap berita sebelumnya. Tapi juga bisa berdiri sendiri
•    Durasi 1 menit


Live Report

•    Berita yg ditayangkan secara langsung melalui jalur teresterial (satelit) dari lokasi kejadian. Biasanya merupakan peristiwa yang menarik perhatian publik & punya nilai berita yang sangat tinggi.
•    Dilakukan secara on cam / stand up oleh reporter/ anchor.
•    Isi berita dibacakan reporter dengan format VO dan SOT
•    Ketentuan: nilai berita istimewa, membutuhkan kecepatan & aktualitas dlm penyiaran, menunjukkan reporter ada di tempat kejadian, punya akurasi, materi gambar dramatis
•    Durasi bisa lebih panjang dari format berita lainnya


Live by Phone

•    Disiarkan langsung dari tempat kejadian via telepon.
•    Lead dibacakan anchor, lalu memanggil reporter yg berada di TKP untuk menyampaikan laporan. Bisa juga antara anchor dgn narasumber
•    Ketentuan: belum tersedianya gambar karena kendala tertentu, aktualitas tetap terjaga
•    Durasi: sesuai kebutuhan tapi lebih singkat daripada live report

Sabtu, 04 Agustus 2012

Hakikat On Cam


Stand up reporting yang juga biasa disebut on cam sangat penting untuk sebuah berita televisi. Dengan adanya on cam membuat berita menjadi kuat.

Dalam sebuah obrolan santai dengan Iwan Harijadi, reporter RCTI, ada empat makna on cam. Eksistensi adalah hal pertama yang utama. On cam menunjukkan pada penonton bahwa jurnalis yang liputan benar-benar ada di lokasi tempat kejadian.

Misalnya sebuah kerusuhan, bisa saja visualnya hasil plagiat. Tapi kalau dilengkapi on cam maka masyarakat akan percaya bahwa berita itu benar dibuat jurnalis yang berada di lokasi.

On cam juga menunjukkan keterlibatan jurnalis. Sebuah liputan kuliner umpamanya. “Di naskah loe bilang enaklah, mak nyos lha. Kalau si peliputnya nggak terlihat mencoba, gimana penonton bisa percaya enaknya?” yakin Iwan.

Khusus kuliner, sebaiknya reporter menceritakan bagaimana rasa makanan tersebut melalui on cam. Karena rasa tidak bisa diceritakan dengan gambar.

On cam juga berfungsi menunjukkan bahwa jurnalis yang meliput menguasai hal yang diliput. Ambil contoh dalam liputan tips naik sepeda motor yang benar dan aman. Si reporter wajib memraktekkan bagaimana helm dipasang dengan benar, menyalakan lampu tanda belok sebelum belok, dan sebagainya.

Stand up reporting juga bisa jadi parameter. Contoh kasus dalam liputan banjir. “Kalau loe kagak ada on cam-nya, penonton mungkn kurang percaya ketinggian air separah apa,” lanjut Iwan ringan. Laporan on cam juga untuk penegasan, bahwa liputan itu adalah karya kita, bukan cloaning atau plagiat.


On Cam: Lakukan – Jangan

Lakukan:
1. Kuasai materi. Susun kalimat-kalimat yang akan dibacakan dalam on cam secara dalam dua atau tiga kalimat pendek saja. Pamahilah kalimat-kalimat itu. tiap kalimat pasti punya ide yang berbeda. Pahami idenya dan sampaikan dengan yakin
2. Kenakan pakaian yang berwarna gelap. Warna-warna terang seperti putih, kuning, dan jingga, bisa membuat muka jadi gelap. Karena kamera akan menangkap warna yang terang. Warna kulit yang gelap akan semakin gelap.
3. Kuliner: ceritakan apa saja rasa yang terkandung di dalam makanan/ minuman itu.
4. Tatap kamera dengan penuh rasa percaya diri. Caranya, lakukan on cam sesering mungkin. Ini untuk membiasakan mata menatap lensa. Hiraukan orang-orang yang melihat Anda melakukan on cam. Anggap saja Anda sedang memberi hiburan pada mereka.


Jangan:
1. Jangan hafalkan kalimat. Semakin Anda berusaha menghafalkan, akan semakin lupa kalimat-kalimat yang akan Anda sampaikan
2. Hindari pakaian yang bermotif. Terutama kalau warna dasar dengan motif adalah warna yang kontras. Ini akan membuat gambar flicker. Untuk amannya, kenakan pakaian polos berwarna gelap. Bisa hitam, abu-abu tua, biru, atau merah maroon.
3. Kuliner: kalau cuma bilang, “Wah ini enak lho” Kalimat ini sangat ambigu karena definisi enak sangat luas. Misalnya, “Enak nih kuenya.” “Enak lho duudk di sini” “Enak dong kerja di sana”
4. Jangan pernah ragu dan gugup dalam on cam. Yakinkan diri Anda bahwa Andalah yang paling paham kasus itu. dan Anda jugalah yang paling mahir melakukan on cam.

Contoh on cam